TABLET
BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangObat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia /hewan sebagai perawatan/pengobatan,bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya. Tablet adalah bagian dari obt per oral yang pemberiannya harus mempertimbangkan bagian sluran cerna.
Ada banyak macam tablet yang semuanya meiliki karateristik tersendiri yang tidak semuanya dikemas dalam bentuk yang sama, tetapi ada juga yang rasanya manis, bisa dikunyah, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
- Apakah pengertian obat tablet?
- Apa saja bentuk dan ukuran tablet?
- Apa saja macam-macam obat tablet?
- Apa saja komponen obat tablet?
- Apa saja keuntungan dan kerugian obat tablet?
- Apa saja indikasi dan kontraindikasi obat tablet?
- Bagaimana metode pembuatan obat tablet?
- Apa saja kerusakan pada pembuatan obat tablet?
- Apa saja syarat obat tablet?
- Untuk menegtahui pengertian dari obat tablet
- Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan ukuran tablet
- Untuk mengetahui macam-macam obat tablet
- Untuk mengetahui komponen
- Untuk mengetahui keuntungan dna kerugian obat tablet
- Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi obat tablet
- Untuk mengethui metode pada obat tablet
- Untuk mengetahui kerusakan pada pembuatan obat tablet
- Untuk mengethui syarat pad obat tablet
BAB II
PEMBAHASAN
21
PENGERTIAN
TABLET
v TABLET
(MENURUT FI III)
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara
kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau
lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat
berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat
pembasah atau zat lain yang cocok.
v TABLET
(MENURUT FI IV)
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat
dengan atau tanpa bahan pengisi. Berdasarkan metode pembuatan dapat digolongkan
sebagai tablet cetak dan tablet kempa.Tablet merupakan bentuk
sediaan farmasi yang paling banyak tantangannya didalam mendesain dan
membuatnya. Misalnya kesukaran untuk memperoleh bioavailabilitas penuh dan
dapat dipercaya dari obat yang sukar dibasahi dan melarutkannya lambat, begitu
juga kesukaran untuk mendapatkan kekompakan kahesi yang baik dari zat amorf
atau gumpalan. Namun demikian, walaupun obat tersebut baik kempanya,
melarutnya, dan tidak mempunyai masalah bioavailabilitas, mendesain dan
memproduksi obat itu masih penuh tantangan, sebab masih banyak tujuan bersaing
dari bentuk sediaan ini.
v TABLET
MENURUT IMO
Tablet
adalah sediaan padat ,dibuat secara kempa cetak,berbentuk rata atau cembung rangkap, umumnya
bulat, mengandung
satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan.
2.2 BENTUK – BENTUK & UKURAN SEDIAAN TABLET
v Bentuk – bentuk Tablet
-
Bentuk silinder
-
Bentuk kubus
-
Bentuk cakram
-
Bentuk bundar
-
Bentuk batang
-
Bentuk telur/peluru
-
Bentuk pipih/sirkuler
-
Bentuk oval
-
Bentuk cincin
-
Bentuk segitiga,segi empat,segi lima,
banyak segi, segiempat panjang, bentuk hati.
v Ukuran – ukuran Tablet
·
Menurut R. Voigt
- garis
tengah pada umumnya 15-17 mm
- bobot
tablet pada umunya 0,1 g-1g
·
Menurut Lachman
- tablet
oral biasanya berukuran 3/16-1/2 inci.
- berat
tablet berkisar antara 120-700 mg ≥ 800 mg.
- diameternya
1/4-7/6 inci.
·
Menurut Dom Martin
- 1/8-1 1/5
inci.
·
Menurut FI III
- kecuali
dinyatakan lain, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan
tidak kurang dari 1/3 kali tebal tablet.
tidak kurang dari 1/3 kali tebal tablet.
23
MACAM – MACAM SEDIAAN OBAT TABLET
Berdasarkan prinsip pembuatan,
tablet terdiri atas :
1. Tablet
Kempa
Dibuat
dengan cara pengempaan dengan memberikan tekanan tinggi pada
serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja.
serbuk atau granul menggunakan pons atau cetakan baja.
2. Tablet
Cetak
Dibuat
dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah
pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan Krista
yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang
diberikan.
pada lubang cetakan. Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan Krista
yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang
diberikan.
Berdasarkan
tujuan penggunaan, tablet terdiri atas :
1. Tablet Kempa Tujuan Saluran
Pencernaan
a.
Tablet Konvensional Biasa
Tablet yang
dibuat atau dikempa dengan siklus kompresi tunggal yang
biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
eksipien seperti :
biasanya terdiri dari zat aktif sendiri atau kombinasi dengan bahan
eksipien seperti :
- pengisi (memberi bentuk) : laktosa
- pengikat (memberi adhesivitas
atau kelekatan saat bertemu saluran cerna)
: amylum gelatin, tragakan
: amylum gelatin, tragakan
- desintegrator (mempermudah hancurnya tablet)
b.
Tablet Kempa
Multi atau Kempa Ganda
Adalah tablet konvensional yang dikompresi lebih dari satu siklus
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih
lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat
memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan).
kompresi tunggal sehingga tablet akhir tersebut terdiri atas dua atau lebih
lapisan. Disebut juga sebagai tablet berlapis. Keuntungannya dapat
memisahkan zat aktif yang inkompatibel (tidak tersatukan).
c. Tablet Lepas
Lambat
Tablet yang
pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut
melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian
disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau
konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu
(misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).
melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian
disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau
konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu
(misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).
d. Tablet Lepas Tunda (Tablet Salut Enterik)
Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang
pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.
terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus yang
pelepasan zat aktifnya terkendali pada waktu-waktu tertentu.
e. Tablet Salut
Gula
Adalah
tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapis lapisan gula baik
berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadap
lingkungan udara (O2, kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak,
menaikkan penampilan tablet.
berwarna maupun tidak. Tujuannya untuk melindungi zat aktif terhadap
lingkungan udara (O2, kelembaban), menutup rasa dan bau tidak enak,
menaikkan penampilan tablet.
f. Tablet Salut
Film
Tablet kempa
yang disalut dengan salut tipis, berwarna atau tidak dari
bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran
cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran
cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali.
g. Tablet
Effervesen
Tablet kempa
jika berkontak dengan air menjadi berbuih karena
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum..
mengeluarkan CO2. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum..
h.
Tabel Kunyah
Tablet kempa
yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus
dikunyah sebelum ditelan.
dikunyah sebelum ditelan.
2. Tablet Kempa Digunakan dalam Rongga Mulut
a)
Tablet Bukal
Tablet kempa biasa berbentuk oval
yang ditempatkan diantara gusi dan pipi. Biasanya keras dan berisis hormon.
Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang
lama (secara perlahan).
b)
Tablet Sublingual
Tablet kempa berbentuk pipih yang diletakkan di bawah
lidah, berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke
jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera
memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah.
c)
Tablet Hisap atau Lozenges
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar
rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal
pada selaput lendir mulut.
d)
Dental Cones (Kerucut Gigi)
Yaitu suatu bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang
untuk ditempatkan di dalam akar gigi yang kosong setelah pencabutan gigi.
Tujuannya biasanya untuk mencegah berkembangbiaknya bakteri di tempat yang
kosong tadi dengan menggunakan suatu senyawa anti bakteri yang dilepaskan
secara perlahan-lahan, atau untuk mengurangi pendarahan dengan melepaskan suatu
astringen atau koagulan.
3. Tablet Kempa Digunakan melalui Liang Tubuh
a. Tablet
Rektal
Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan
secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
b. Tablet Vaginal
Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk
dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat
aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi
lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan
sistemik.
4. Tablet Kempa
untuk Implantasi
Tablet implantasi atau pelet dibuat berdasarkan teknik
aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan
(untuk KB, mencegah kehamilan).
5. Tablet Cetak untuk Penggunaan Lain
a. Tablet Triturat untuk Dispensing
Adalah tablet yang dihaluskan dulu atau disiapkan untuk penggunaan
tertentu. Tablet kempa atau cetak berbentuk kecil umumnya silindris digunakan
untuk memberikan jumlah zat aktif terukur yang tepat untuk peracikan obat (FI
IV). Digunakan sebagai tablet sublingual atau dilepaskan di
atas lidah dan ditelan dengan air minum.
b. Tablet
Hipodermik
Tablet cetak
atau kempa yang dibuat dari bahan mudah larut atau melarut sempurna dalam air.
Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan
menambahkan pelarut steril (FI IV)
c. Tablet
Dispending
Tablet yang
digunakan oleh apoteker dalam meracik bentuk sediaan padat atau cair.
Dimaksudkan untuk ditambahkan ke dalam air dengan volume tertentu, oleh ahli
farmasi atau konsumen, untuk mendapatkan suatu larutan obat dengan konsentrasi
tertentu.
6. Berdasarkan Distribusi Obat Dalam Tubuh
a. Bekerja lokal
Misal : tablet hisap untuk pengobatan pada rongga
mulut; ovula untuk pengobatan pada
infekldi di vagina.
b. Bekerja sistemik : per oral.
·
Yang bekerja short-acting
(jangka pendek) : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan obat
·
Yang bekerja long-acting
(jangka panjang) : dalam satu hari cukup menelan satu tablet.
Tablet
jangka panjang dapat dibedakan menjadi :
·
Delayed
Action Tablet (DAT)
Dalam tablet ini terjadi penundaan
pelepasan zat aktif karena pembuatannya adalah sebagai berikut : sebelum
dicetak, granul dibagi dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama tidak
diapa-apakan, kelompok kedua disalut dengan bahan penyalut yang akan pecah
setelah beberapa saat, kelompok ketiga disalut dengan bahan penyalut yang pecah
lebih lama dari kelompok kedua, dst. Granul-granul dari semua kelompok
dicampurkan dan baru dicetak.
·
Repeat
Action Tablet (RAT)
Granul-granul dari kelompok yang paling lama
pecahnya dicetak dahulu menjadi tablet inti (core tablet). Kemudian
granul-granul yang kurang lama pecahnya dimampatkan di sekeliling kelompok
pertama sehingga terbentuk tablet baru.
7. Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut
v
Tujuan penyalutan tablet :
-
Melindungi
zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan terhadap pengaruh
udara, kelembaban, atau cahaya.
-
Menutupi
rasa dan bau yang tidak enak.
-
Membuat
penampilan lebih baik dan menarik.
-
Mengatur
tempat pelepasan obat dalam saluran cerna.
Misal : tablet enterik
yang pecah di usus
v
Macam-macam tablet salut :
-
Tablet
salut biasa/salut gula (dragee)
disalut dengan gula dari
suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium
karbonat, talk atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau
gelatin.
Tahapan pembuatan salut gula :
1. Penyalutan dasar (subcoating)
Jika tablet mengandung zat yang higroskopis, tablet dilapisis dulu dengan
salut
penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke dalam tablet.
penutup (sealing coat) agar air dari sirop salut-dasar tidak masuk ke dalam tablet.
2. Melicinkan (smooting)
Proses pembasahan berganti-ganti dengan sirop pelicin dan pengeringan dari
salut dasar tablet menjadi bulat dan licin.
3. Pewarnaan (coloring)
memberi zat warna yang dicampurkan pada sirop pelicin.
4. Penyelesaian (finishing)
proses pengeringan salut sirop
5. Pengilapan (polishing)
merupakan tahap akhir, digunakan lapisan tipis lilin yang licin.
b. Tablet salut selaput
(film-coated tablet)
Disalut dengan hidroksipropilmetilslulosa, metilselulosa,
hidroksipropilselulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG.
c. Tablet salut kempa
Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri
atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet
inti, kemudian dicetak kembali bersama granulat kelompok lain sehingga
terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet).
d.Tablet salut enterik
(enteric-coated tablet)/tablet lepas tunda
Jika obat dapat rusak atau menjadi tidak aktif akibat cairan lambung atau
dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang
bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.
e.Tablet lepas lambat
(sustained-release tablet)/tablet dengan efek diperanjang
Tablet yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia
selama jangka waktu tertentu setelah obat diberikan.
2.4 KOMPONEN TABLET
-
Zat aktif
-
Eksipien/bahan tambahan
a. Bahan pengisi (diluent)
Berfungsi
untuk memperbesar volume massa agar mudah dicetak
atau dibuat.Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit
atau sulit dikempa. Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat, dibase,
selulosa mikrokristal.
atau dibuat.Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit
atau sulit dikempa. Contoh :laktosa, pati, kalsium fosfat, dibase,
selulosa mikrokristal.
b. Bahan pengikat (binder)
Berfungsi memberikan gaya adhesi pada massa
serbuk sewaktu
sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi pada bahan pengisi.
Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metilselulosa,CMC,
selulosa mikrokristal, pasta pati terhidrolisis.
sewaktu granulasi dan menambah daya kohesi pada bahan pengisi.
Contoh : gom akasia, gelatin, sukrosa, povidon, metilselulosa,CMC,
selulosa mikrokristal, pasta pati terhidrolisis.
c. Bahan penghancur/pengembang (disintegrant)
Berfungsi membantu hancurnya tablet
setelah ditelan.
Contoh : pati, asam alginat, selulosa mikrokristal.
Contoh : pati, asam alginat, selulosa mikrokristal.
d. Glidan
Yaitu bahan yang dapat meningkatkan
kemampuan mengalir
serbuk. Umumnya digunakan dalam kempa langsung tanpa proses
granulasi.Contoh : silika pirogenik koloidal.
serbuk. Umumnya digunakan dalam kempa langsung tanpa proses
granulasi.Contoh : silika pirogenik koloidal.
e. Bahan pelicin (lubrikan)
Berfungsi mengurangi gesekan selama
pengempaan tablet dan juga
berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan.
Contoh : senyawa asam stearat dengan logam
(contoh:Mstearat),asam stearat, talk, minyak nabati terhidrogenasi.
berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan.
Contoh : senyawa asam stearat dengan logam
(contoh:Mstearat),asam stearat, talk, minyak nabati terhidrogenasi.
f.
Bahan penyalut (coating agent)
Ajuvan
a. Bahan
pewarna (coloring agent)
Berfungsi meningkatkan nilai estetika atau
untuk identitas produk.
b. Bahan
pengaroma (flavour)
Berfungsi menutupi rasa dan bau zat khasiat
yang tidak enak.
2.5 KEUNTUNGAN dan KERUGIAN SEDIAAN
TABLET
v Keuntungan Sediaan Tablet
1.
Tablet dipasaran mudah diberikan dalam
dosis yang tepat jika
diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek yang
akurat.
diinginkan dosis dapat dibagi rata dan akan memberikan efek yang
akurat.
2.
Tablet tidak mengandung alcohol
3.
Tablet dapat dibuat dalam berbagai dosis.
4.
Sifat alamiah dari tablet yaitu tidak
dapat dipisahkan, kualitas bagus dan
dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah
pemberiannya.
dapat dibawa kemana-mana, bentuknya kompak, fleksibel dan mudah
pemberiannya.
5.
Secara umum, bentuk pengobatan dangan
menggunakan tablet lebih
disukai karena bersih, praktis dan efisien.
disukai karena bersih, praktis dan efisien.
6.
Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh
dan menawarkan
kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
kemampuan yang terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk
ketepatan ukuran serta variabilitas kandungan yang paling lemah.
7.
Tablet merupakan bentuk sediaan yang
ongkos pembuatannya paling rendah.
8.
Tablet paling mudah ditelan serta paling
kecil kemungkinan tertinggal
ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan
pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
ditenggorokan, terutama bila tersalut yang memungkinkan
pecah/hancurnya tablet tidak segera terjadi.
9.
Tablet bisa dijadikan produk dengan profil
pelepasan khusus, seperti
pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
pelepasan diusus atau produk lepas lambat.
10.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang
paling mudah untuk diproduksi secara
besar-besaran.
11.
Tablet oral mungkin mudah digunakan untuk
pengobatan tersendiri dengan bantuan segelas air.
12.
Untuk anak-anak dan orang-orang secara
kejiwaan, tidak mungkin menelan tablet, maka tablet tersebut dapat ditambahkan
penghancur, dan pembasah dengan air lebih dahulu untuk pengolahannya.
13.
Dapat dibuat tablet kunyah dengan bahan
mentol dan gliserin yang dapat larut dan rasa yang enak, dimana dapat diminum,
atau memisah dimulut.
14. Konsentrasi yang bervariasi.
v Kerugian Sediaan Tablet
1. Ada
orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain :
- Beberapa
zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat
amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis; - Zat
aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya
cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran
cerna, atau kombinasi dari sifat tersebut, akan sulit untuk
diformulasi (harus diformulasi sedemikian rupa). - Zat yang rasa pahit, tidak enak, atau bau yang tidak di senangi atau zat aktif yang peka terhadap oksigen, atmosfer, dan kelembapan udara, memerlukan menkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini persedian kapsul menjadi lebih baik dari pada teblat.
26
INDIKASI dan KONTRAINDIKASI SEDIAAN TABLET
v Indikasi: Cara peroral dapat dipakai pada pasien yang tidak
mengalami mual-mual,muntah,semi koma, pasien yang tidak akan menjalani
pengisapan cairan lambung serta pada pasien yang tidak mengalami gangguan
menelan
v Kontraindikasi:
Cara peroral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual2,muntah,semi
koma, pasien yangakan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada pasien
yang mengalami gangguan menelan.
27 METODE PEMBUATAN TABLET
1. Metode granulasi basah
Granulasi Basah yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien
menjadi partikel yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam
jumlah yang tepat sehingga terjadi massa lembab yang dapat digranulasi. Metode
ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas.
Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat aliran dan
kompresibilitasnya tidak baik. Prinsip dari metode granulasi basah adalah
membasahi masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat
kebasahan tertentu pula, kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu
perekat sebagai pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi
atau bubur yang mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran
serbuk atau dapat juga bahan tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk
dan cairan dimasukan terpisah. Cairan yang ditambahkan memiliki peranan yang
cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di antara partikel dan
kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan
meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal
pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan
sampai tercapai dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja,
jika sudah diperoleh massa basah atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan
dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau oscillating granulator tujuannya
agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan proses pengeringan
menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran ayakan
tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan
dibuat.
Keuntungan metode granulasi basah
:
1. Memperoleh aliran yang baik
2. Meningkatkan kompresibilitas
3. Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
4. Mengontrol pelepasan
5. Mencegah pemisahan komponen campuran selama
proses
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
6. Distribusi keseragaman kandungan
7. Meningkatkan kecepatan disolusi
Kekurangan Metode Granulasi Basah :
1. Banyak tahap dalam proses produksi yang harus
divalidasi
2. Biaya cukup tinggi
3. Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan
panas tidak dapat dikerjakan
dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan
dengan pelarut non air.
2. Granulasi Kering
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu
memproses partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering
menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel
yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini
adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut,
ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat
aktif yang memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung
atau zat aktif yang sensitif terhadap pemanasan dan kelembaban.
Pada
proses ini komponen–komponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu
ditekan ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang
disebut slug, prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian
diayak dan diaduk untuk mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik
dari campuran awal bila slug yang didapat belum memuaskan maka proses diatas
dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi
kering
dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang
memiliki kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua
penggiling yang putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan
dengan bantuan tehnik hidrolik pada salah satu penggiling mesin ini mampu
menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk yang mengalir dintara
penggiling.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
• Kandungan zat aktif dalam tablet tinggi.
• Zat aktif susah mengalir .
• Zat aktif sensitif terhadap panas dan lembab .
Keuntungan cara granulasi kering adalah:
• Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan
larutan pengikat, mesin
pengaduk
berat dan pengeringan yang memakan waktu.
• Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas
dan lembab .
• Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat
oleh pengikat.
Kekurangan cara granulasi kering adalah:
• Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
.
• Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam .
• Proses banyak menghasilkan debu sehingga
memungkinkan terjadinya
kontaminasi
silang .
3. Metode Kempa Langsung
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet
dengan mengempa langsung campuran zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui
perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini merupakan metode yang paling mudah,
praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat digunakan pada kondisi zat
aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas
dan lembab. Ada beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang
mungkin langsung dikempa, tetapi sebagian besar zat aktik tidak mudah untuk
langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal yang langsung dikempa untuk
dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air (cairan tubuh).
secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah;
alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu
menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam massa tablet.
Sedangkan keuntungan metode kempa langsung yaitu :
• Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
• Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit,
maka waktu yang diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga
dan mesin yang dipergunakan juga lebih sedikit.
• Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan
lembab
• Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses
granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel
halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih
dahulu.
28
KERUSAKAN PADA PEMBUATAN SEDIAAN TABLET
Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan tablet
secara umum, seperti :
secara umum, seperti :
1. Capping: pemisahan
sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet
dari badan tablet
dari badan tablet
2. Laminasi: pemisahan tablet menjadi dua bagian atau
lebih
3. Chipping: keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
4. Cracking: keadaan dimana tablet
pecah, lebih sering di bagian atas-
tengah
tengah
5. Picking: perpidahan
bahan dari permukaan tablet dan menempel pada
permukaan punch
permukaan punch
6. Sticking: keadaan dimana granul menempel pada dinding die
(ada adhesi)
7. Mottling: keadaan dimana distribusi zat warna pada
permukaan tablet
tidak merata
tidak merata
9 SYARAT – SYARAT TABLET
a. Keseragaman Bobot
Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata rata tiap tablet.
Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang
dari bobot rata rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak
boleh 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata rata lebih dari
harga dalam kolom B. Jika perlu dapat digunakan 10 tablet dan tidak ada 1
tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata rata yang ditetapkan dalam
kolom A dan B.
Bobot rata rata |
Penyimpangan Bobot rata rata (%) |
|
A |
B |
|
25 mg atau kurang26 mg 150 mg151 mg 300 mgLebih dari 300 mg |
15107,55 |
30201510 |
b. Kekerasan
Ambil 20 tab,et ukur kekerasan menggunakan alat ukur
kekerasan. Hitung rata rata dan SD nya. Persyaratan ukuran yang didapat per
tablet minimal 4 kg/cm2, maksimal 10 kg/cm2.
c. Keseragaman Ukuran
Menggunakan 20 tablet, ukur diameter dan ketebalanya
menggunakan jangka sorong. Hitung rata – rata dan SD nya. Persyaratan kecuali dinyatakan
lain, diameter tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 4/3 kali tebal
tablet. Tebal tablet pada umumnya tidak lebih besar dari 50% diameter.
d. Waktu Hancur
Ø Tablet biasa
- Media : air (36-380
C) sebanyak 1 liter.
- Yang diuji : 5 tablet
- syarat :
·
Tablet tidak
bersalut : tidak lebih dari 15 menit
·
Tablet salut gula
dan salut selaput : tidak lebih dari 60 menit.
Ø Tablet salut enterik
- Pelarut HCl 0,06 N sebanyak
±250 mL (3jam pertama)
- Larutan dapar pH 6,8 (36-380
C) (1 jam selanjutnya)
Ø Tablet bukal
Syarat : tidak lebih dari 4 jam.
e.
Keregasan Tablet
Yaitu persen bobot yang hilang setelah tablet
diguncang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tablet adalah
campuran zat aktif dan zat pengikat, biasanya dalam bentuk bubuk, yang dibentuk menjadi padatan.Tablet merupakan
sediaan obat padat kempak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih
atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau
lebih, dengan atau tanpa bahan tambahan.
Macam-macam obat tablet diantaranya tablet kunyah, tablet hisap, tablet
sublingual, tablet efervescent, dan lain-lain.
Ø Keuntungan: Pemberian obat peroral merupakan cara yang paling banyak
dipakai karena ini adalah cara yang paling mudah,murah, aman dan nyaman bagi
pasien.
Ø Kerugian:
Kelemahan dari pemberian obat peroraladlah pada aksinya yang lambat sehingga
cara ini tidak mudah dipakai pada keadaan gawat. Obat yang diberikan peroral
biasanya membutuhkan waktu 30- 45 menit sebelum diabsorbsi dan efek puncaknya
dicapai setelah 1- 1 ½ jam. Rasa dan bau obat yang tidak enak sering mengganggu
pasien.
Ø Kontraindikasi:
Cara peroral tidak dapat dipakai pada pasien yang mengalami mual-mual, muntah,
semi koma, pasien yang akan menjalani pengisapan cairan lambung serta pada
pasien yang mengalami gangguan menelan.
Ø Indikasi: Cara peroral dapat dipakai pada pasien yang tidak mengalami
mual-mual,muntah,semi koma, pasien yang tidak akan menjalani pengisapan cairan
lambung serta pada pasien yang tidak mengalami gangguan menelan.
terimakasih infonya...
BalasHapusSedia Obat Perangsang
Obat Perangsang Wanita
Obat Perangsang Pria
alhamdulillah...???? cukup membantu BU GURU??
BalasHapuspenjelasan nyaa terlalu panjang BU GURU males baca.... coba di rangkum lagii ya BU GURU :-) :-) :-) :-)
maksih ats artikelnya mudah di pahami pembaca dan bermanfaat bagi banyak orang, di klik juga Artikel kesehatan terbaru
BalasHapusKUNJUNGI BLOG KAMI :
BalasHapusSemoga Bermanfaat..
• www.raja-bisnisnet.blogspot.co.id
• www.kompas-net7.blogspot.co.id
• www.maslukiss.blogspot.co.id
• www.maslukis.com
Caesars Palace Hotel Casino & Spa - Mapyro
BalasHapusFind your way around the casino, 대전광역 출장안마 find where everything is located 군포 출장샵 with maps, 영천 출장안마 reviews and information for Caesars 춘천 출장샵 Palace Hotel Casino & Spa in Las 목포 출장안마 Vegas, NV.